08 Mei 2010

Harga sebuah kesempurnaan

Pernahkah kita memimpikan suatu kebaktian yang sempurna pelaksanaannya? Tidak ada sound system yang mendenging, Tidak ada operator LCD yang terlambat menampilkan slide. Tidak ada pemandu pujian yang salah nada. Tidak ada pembaca leksionari yang salah baca. Semuanya lancar jaya. Zero accident!
Bila itu sekali di suatu hari Minggu, mungkin kita sudah bisa. Dua hari minggu, mungkin kita juga sudah pernah bisa. Bagaimana kalau sebulan? Bagaimana bila "Zero Accident" di sepanjang tahun? Apakah kita bisa ataukah kita mau untuk bisa? Harus bagaimanakah kita untulk bisa sempurna tanpa cacat di sepanjang tahun?
Ada ilustrasi tentang hal ini. Di bidang teknik ada kondisi tentang keadaan Vakum (hampa udara). Vakum adalah kondisi yang menyatakan suatu keadan tekanan udara yang dibawah tekanan udara luar. Tekanan udara luar (atmosfir) kita adalah 1 Atmosfir atau 1 Bar. Vakum itu adalah kondisi dibawah 1 Bar. Vakum itu berkisar antara 1 Bar dan O Bar (hampa mutlak/absolut seperti di luar angkasa sana). Jadi Vakum itu cuma suatu keadaan yang berkisar antara satu dan nol Bar saja. Bayangkan ini cuma soal antara angka satu dan nol.
Mau tahu soal harga Vacuum Pump (pompa vakum)? Pompa vakum yang termurah adalah vacuum cleaner di rumah kita. Harganya mungkin berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Berapa tekanan yang dicapainya? Berkisar setengah Bar atau 500 mili Bar (mBar, satu Bar sama dengan seribu mili Bar). Ada juga pompa untuk penyedot tinja yang dipakai di mobil penguras WC. Harganya jutaan rupiah, tekanan yang bisa dicapai oleh pompa jenis ini adalah satu mili Bar, seperseribu Bar. Berarti pompa jenis ini mampu memindahkan udara hingga 999 mili bar. Harganya berkisar jutaan atau maksimal puluhan juta rupiah saja.
Ada juga proses yang memerlukan vakum yang lebih tinggi. Proses pelapisan anti pantul di lensa kaca mata saya. Proses pengeringan sayuran di mie instan, sayurannya tetap hijau dan wortelnya tetap oranye walaupun itu kering. Proses ini memerlukan kondisi vakum hingga sekitar 0,0001 mBar (sepersepuluh ribu mili bar). Harga pompa vakumnya bisa mulai berkisar puluhan juta rupiah hingga ratusan juta rupiah. Beda ukuran vakum dengan pompa sebelumnya, tidak sampai 1 mili bar. Pompa sebelumnya bisa menurunkan 999 mbar, pompa jenis ini mampu 999,999 mbar. Selisih kemampuan pompanya cuma 0,999, tapi harganya sudah berlipat-lipat mahalnya.
Ada juga pompa vakum yang lebih tinggi lagi. Turbo Molecular Pump atau juga Cryogenic pump. Pompa ini dipakai untuk pembuatan semiconductor. Hasilnya ya... prosessor yang menjadi 'otak' Laptop atau komputer kita ini. Harganya memang puluhan atau ratusan ribu, tapi US Dollar, bukan Rupiah lagi. Vakumnya sampai berapa? Sekitar sepuluh pangkat minus delapan mBar atau seperseratus juta miliBar. Selisih vakum dengan pompa sebelumnya "hanya" 0,0009999. Jauh lebih kecil lagi, tapi harganya sudah berlipat-lipat-lipat-lipat lagi mahalnya.
Untuk mencapai suatu tahapan vakum yang lebih tinggi, sebagai prasyarat suatu proses, ada kenaikan yang mencolok dari harga pompanya. Kenaikan harga itu tidak berbanding linier dengan kenaikan hasil vacuum yang dicapai. Tiap kenaikan kondisi vakum itu, memerlukan suatu sistem pompa yang berbeda prinsip kerjanya. hal itu yang mengakibatkan beda harga yang mencolok. Inilah cerita tentang pompa vakum yang cuma ratusan ribu sampai ratusan juta Rupiah.
Kembali ke mimpi kita diatas. Bila kita pernah berhasil membuat satu kebaktian yang sempurna, kemudian kita mau membuat 10 kebaktian yang sempurna, kemudian seratus, kemudian seribu. Mungkin kita berpikir itu masalah mudah. Dari fenomena alam Vakum tadi, saya meragukan bahwa itu bukan masalah mudah. Mengejar sesuatu yang sempurna itu terkadang tidak linier. Kalau mau 10 kali lebih baik terkadang 10 kali kerja lebih keras masih kurang. Kalau mau 20 kali lebih baik, bukan berarti perlu kerja 20 kali lebih keras mungkin malah perlu seratus kali kerja yang lebih keras.
Tidak ada maksud untuk menakuti tiap niat untuk mencapai kesempurnaan. Cerita ini cuma untuk mendukung agar kita tidak capai dalam mencapai kesempurnaan. Kesempurnaan itu punya harga yang tak ternilai mahalnya. Berani atau tidak kita membayarnya.

Tidak ada komentar: