Ini oleh-oleh dari libur lebaran. Ada buku yang bagus isinya. Judulnya Outliers (Rahasia di Balik Sukses), Karya Malcolm Gladwell, terbitan Gramedia. Kalau mau download audiobooknya (english version) bisa di cari di 4share.com. Totalnya 200Mb, saya mendownload selama satu jam di GSG lantai dua.
Kalau melihat judulnya, kemungkinan besar saya tidak berminat dengan buku itu. Saya selalu merasa 'alergi' dengan buku yang bicara soal sukses. Alasannya, karena belum tentu penulisnya adalah orang sukses yang benar-benar sukses. Awalnya saya saya cuma sekedar mencari audiobook untuk latihan bahasa inggris. Setelah berhari-hari saya dengarkan, ada beberapa kata kunci yang sulit saya tangkap. Setelah bolak-balik buka kamus, masih juga belum ketemu juga. Bisa jadi karena telinga yang dibesarkan dengan nasi pecel ini sulit menangkap suara yang dihasilkan karena energi dari burger dan steak. Saya cari PDF-nya, tapi waktu itu belum ada yang upload, maka terpaksa saya beli buku edisi bahasa Indonesianya. Saya baca, ternyata menarik dan lebih menarik dari audiobooknya. Lha, saya yang tidak terlatih mendengar bahasa Inggris itu. Buku ini tidak berisi ulasan penulis tentang rahasia kesuksesan. Penulisnya hanya menarik beberapa benang merah dari beberapa orang-orang yang dianggap sukses.
Yang menarik adalah pendapat penulis bahwa ada faktor-faktor diluar diri para orang sukses itu yang menjadi faktor dominan penentu kesuksesannya.
Para orang sukses di bidang komputer, Bill Gates (Microsoft) lahir tahun 1955, Paul Allen (Microsoft) lahir tahun 1953, Steve Balmer (microsoft) lahir tahun 1955, Steve Jobs (Apple) lahir tahun 1955, Erick Schmidt (Novell) lahir tahun 1955, Bill Joys (Sun Microsystems) lahir tahun 1955. Mereka mendapat keberuntungan karena lahir di tahun-tahun itu sehingga mereka mampu mengambil peluang di pertumbuhan PC (personal Computer) di pertengahan tahun 70an. Sebagian besar orang yang masuk daftar terkaya di USA dilahirkan di tahun 1830an. Mereka itu : John D. Rockefeller, Andrew Carnagie, Frederick Weyerhaeuser, Jay gould, JP Morgan dll. Mereka ini mendapat keuntungan masuk dengan usia yang tepat saat pertumbuhan ekonomi USA dalam kondisi sangat baik di tahun 1860 sampai 1870-an. Belum lagi para pemain hockey yang top di Canada, hampir pasti lahir di bulan Januari sampai Maret, sangat jarang yang di lahirkan di akhir tahun. Harus diakui bahwa ada faktor keberuntungan melalui tanggal kelahiran orang-orang sukses itu. Apa ini berkaitan dengan Zodiac? Bukan. karena bisa jadi kelahiran itu pas dengan sistem yang ada di masyarakat kita. Batas usia pemain Hockey di Canada diambil pada 1 Januari, jadi bila ada anak yang lahir pada tahun yang sama, anak yang lahir di tanggal 2 januari pasti akan punya tubuh yang lebih kekar dari pada anak yang lahir di akhir tahun. Tahun lahirnya sama, tapi perbedaan beberapa bulan itu yang membedakan kemampuan fisik anak-anak itu.
Yang lebih menarik lagi adalah, buku ini dibuka dengan kutipan Matius 25:29, "Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi sehingga dia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun yang ada padanya akan diambil dari padanya." Di masyarakat berkembang sesuatu yang sejalan dengan prinsip itu. Orang kaya akan menikmati fasilitas pembebasan pajak yang lebih dari orang miskin, kalau di indonesia, soal subsidi BBM yang menikmati subsidi paling banyak ya... orang kaya dengan sedan bermesin besar, rakyat kecil hanya merasakan subsidi BBM lewat kendaraan umum yang berjejal-jejal. Dengan jumlah bensin yang sama, orang kaya menikmatinya karena dia naik sendirian mobilnya, tapi orang miskin harus berbagi dengan banyak orang saat ia naik kendaraan umum yang di subsidi BBMnya. Anak pandai akan masuk di sekolah bagus atau kelas akselerasi yang pelajarannya lebih diperhatikan oleh para guru. Keadaan ini makin membuat orang yang berkemampuan rendah semakin tertinggal. Penulis juga setuju dengan "Hukum 10 ribu Jam". Orang akan mencapai keahliannya karena ia berlatih selama sepuluh ribu jam. The Beatles bisa sukses di USA karena sebelumnya ia bermain musik di Hamburg selama 8 jam sehari dalam 7 hari seminggu selama beberapa tahun. Orang yang merasa mempunyai talenta akan semakin terpacu untuk berlatih dan orang yang agak kurang, cenderung menjadi lebih malas berlatih. Ketekunan dan kegigihan tetap menjadi kunci kesuksesan. Sangat berbeda dengan banyak buku yang menawarkan sukses yang diraih dengan jalan pintas.
Faktor diluar kita yang mampu mendukung kesuksesan adalah masalah budaya kita. Banyak orang yahudi di USA sukses, karena mereka lahir sebagai orang Yahudi. Mereka mendapat tekanan karena faktor kelahirannya, tetapi itu yang menjadikan mereka mampu memacu diri sehingga bisa sukses. Tapi budaya ini juga bisa menghancurkan kita. Salah satu budaya yang dibahas adalah budaya penghormatan pada kelas-kelas sosial di masyarkat Korea dan Kolumbia. Ada dua kecelakaan pesawat terbang di Korean Air dan Avianca (columbian airlines) karena faktor budaya dimana co-pilot tidak berani mengatakan sesuatu dengan lugas kepada Pilot atau orang yang dianggap lebih tinggi status sosialnya walau dalam keadaan yang sudah sangat genting. Budaya menganggap atasan atau orang yang lebih tua lebih tahu dari kelas sosial yang lain, telah menjadi dasar pemicu kecelakaan pesawat udara itu.
Bagi yang berniat membeli buku, saya menyarankan untuk beli buku ini. Menarik dan tidak mengada-ada. Kalau yang tidak suka buku yang serius, ada buku bagus juga: Benny dan Mice: Lost In Bali 1 dan 2! Buku kartun tapi guyonannya kreatif.
Kalau melihat judulnya, kemungkinan besar saya tidak berminat dengan buku itu. Saya selalu merasa 'alergi' dengan buku yang bicara soal sukses. Alasannya, karena belum tentu penulisnya adalah orang sukses yang benar-benar sukses. Awalnya saya saya cuma sekedar mencari audiobook untuk latihan bahasa inggris. Setelah berhari-hari saya dengarkan, ada beberapa kata kunci yang sulit saya tangkap. Setelah bolak-balik buka kamus, masih juga belum ketemu juga. Bisa jadi karena telinga yang dibesarkan dengan nasi pecel ini sulit menangkap suara yang dihasilkan karena energi dari burger dan steak. Saya cari PDF-nya, tapi waktu itu belum ada yang upload, maka terpaksa saya beli buku edisi bahasa Indonesianya. Saya baca, ternyata menarik dan lebih menarik dari audiobooknya. Lha, saya yang tidak terlatih mendengar bahasa Inggris itu. Buku ini tidak berisi ulasan penulis tentang rahasia kesuksesan. Penulisnya hanya menarik beberapa benang merah dari beberapa orang-orang yang dianggap sukses.
Yang menarik adalah pendapat penulis bahwa ada faktor-faktor diluar diri para orang sukses itu yang menjadi faktor dominan penentu kesuksesannya.
Para orang sukses di bidang komputer, Bill Gates (Microsoft) lahir tahun 1955, Paul Allen (Microsoft) lahir tahun 1953, Steve Balmer (microsoft) lahir tahun 1955, Steve Jobs (Apple) lahir tahun 1955, Erick Schmidt (Novell) lahir tahun 1955, Bill Joys (Sun Microsystems) lahir tahun 1955. Mereka mendapat keberuntungan karena lahir di tahun-tahun itu sehingga mereka mampu mengambil peluang di pertumbuhan PC (personal Computer) di pertengahan tahun 70an. Sebagian besar orang yang masuk daftar terkaya di USA dilahirkan di tahun 1830an. Mereka itu : John D. Rockefeller, Andrew Carnagie, Frederick Weyerhaeuser, Jay gould, JP Morgan dll. Mereka ini mendapat keuntungan masuk dengan usia yang tepat saat pertumbuhan ekonomi USA dalam kondisi sangat baik di tahun 1860 sampai 1870-an. Belum lagi para pemain hockey yang top di Canada, hampir pasti lahir di bulan Januari sampai Maret, sangat jarang yang di lahirkan di akhir tahun. Harus diakui bahwa ada faktor keberuntungan melalui tanggal kelahiran orang-orang sukses itu. Apa ini berkaitan dengan Zodiac? Bukan. karena bisa jadi kelahiran itu pas dengan sistem yang ada di masyarakat kita. Batas usia pemain Hockey di Canada diambil pada 1 Januari, jadi bila ada anak yang lahir pada tahun yang sama, anak yang lahir di tanggal 2 januari pasti akan punya tubuh yang lebih kekar dari pada anak yang lahir di akhir tahun. Tahun lahirnya sama, tapi perbedaan beberapa bulan itu yang membedakan kemampuan fisik anak-anak itu.
Yang lebih menarik lagi adalah, buku ini dibuka dengan kutipan Matius 25:29, "Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi sehingga dia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun yang ada padanya akan diambil dari padanya." Di masyarakat berkembang sesuatu yang sejalan dengan prinsip itu. Orang kaya akan menikmati fasilitas pembebasan pajak yang lebih dari orang miskin, kalau di indonesia, soal subsidi BBM yang menikmati subsidi paling banyak ya... orang kaya dengan sedan bermesin besar, rakyat kecil hanya merasakan subsidi BBM lewat kendaraan umum yang berjejal-jejal. Dengan jumlah bensin yang sama, orang kaya menikmatinya karena dia naik sendirian mobilnya, tapi orang miskin harus berbagi dengan banyak orang saat ia naik kendaraan umum yang di subsidi BBMnya. Anak pandai akan masuk di sekolah bagus atau kelas akselerasi yang pelajarannya lebih diperhatikan oleh para guru. Keadaan ini makin membuat orang yang berkemampuan rendah semakin tertinggal. Penulis juga setuju dengan "Hukum 10 ribu Jam". Orang akan mencapai keahliannya karena ia berlatih selama sepuluh ribu jam. The Beatles bisa sukses di USA karena sebelumnya ia bermain musik di Hamburg selama 8 jam sehari dalam 7 hari seminggu selama beberapa tahun. Orang yang merasa mempunyai talenta akan semakin terpacu untuk berlatih dan orang yang agak kurang, cenderung menjadi lebih malas berlatih. Ketekunan dan kegigihan tetap menjadi kunci kesuksesan. Sangat berbeda dengan banyak buku yang menawarkan sukses yang diraih dengan jalan pintas.
Faktor diluar kita yang mampu mendukung kesuksesan adalah masalah budaya kita. Banyak orang yahudi di USA sukses, karena mereka lahir sebagai orang Yahudi. Mereka mendapat tekanan karena faktor kelahirannya, tetapi itu yang menjadikan mereka mampu memacu diri sehingga bisa sukses. Tapi budaya ini juga bisa menghancurkan kita. Salah satu budaya yang dibahas adalah budaya penghormatan pada kelas-kelas sosial di masyarkat Korea dan Kolumbia. Ada dua kecelakaan pesawat terbang di Korean Air dan Avianca (columbian airlines) karena faktor budaya dimana co-pilot tidak berani mengatakan sesuatu dengan lugas kepada Pilot atau orang yang dianggap lebih tinggi status sosialnya walau dalam keadaan yang sudah sangat genting. Budaya menganggap atasan atau orang yang lebih tua lebih tahu dari kelas sosial yang lain, telah menjadi dasar pemicu kecelakaan pesawat udara itu.
Bagi yang berniat membeli buku, saya menyarankan untuk beli buku ini. Menarik dan tidak mengada-ada. Kalau yang tidak suka buku yang serius, ada buku bagus juga: Benny dan Mice: Lost In Bali 1 dan 2! Buku kartun tapi guyonannya kreatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar